Jumat, 29 April 2016

EKONOMI MAKRO
“INFLASI”



Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang kiranya patut kami ucapkan, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai “INFLASI” itu sendiri. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kelompok dari Bapak Dr. Ayus Ahmad Yuduf, SE., M.Si.
Kami  menyadari, dalam makalah  ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang kami  miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami  dengan menyediakan dokumen atau sumber informasi, memberikan masukan pemikiran.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran. Demi perbaikan dan kesempurnaan tugas ini di waktu yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khusunya dan pembaca pada umumnya.



Kuningan, Februari 2016

Penyusun


DAFATAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................  i
DAFTAR ISI ................................................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................  1
A.    Latar Belakang ...............................................................................................................  1
B.     Rumusan Masalah ..........................................................................................................  1
C.     Tujuan Masalah ..............................................................................................................  1
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................  2
A.    Pengertian Inflasi ...........................................................................................................  2
B.     Penyebab Inflasi ............................................................................................................  2
C.     Jenis-Jenis Inflasi ..........................................................................................................  2
D.    Teori Inflasi ...................................................................................................................  2
E.     Cara Mengatasi Inflasi ..................................................................................................  2
F.      Deflasi ...........................................................................................................................  3
G.    Dampak Inflasi Terhadap Perekonomia........................................................................  3
BAB III PENUTUP .....................................................................................................  5
A.    Kesimpulan ...................................................................................................................  5
B.     Saran .............................................................................................................................  5
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................  6




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Inflasi terjadi karena adanya ketidak seimbangan antara jumlah uang beredar dengan barang dan jasa. Hal ini mendorong pada satu kondisi yaitu jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan melampaui barang yang beredar. Inflasi adalah suatu kecenderungan naiknya tingkat harga umum (General Price Level) secara terus menerus sepanjang waktu karena jumlah uang yang beredar lebih banyak di bandingkan jumlah uang yang beredar.  Inflasi di kategorikan sebagai masalah perekonomian makro karena memiliki keterkaitan erat dengan permasalahan ekonomi lainnya, seperti pengangguran dan pertumbuhan ekonomi, adapun beberapa alasan mengapa inflasi menjadi masalah diantaranya:
1)      Inflasi dapat menyebabkan efesiensi ekonomi.
2)      Inflasi mengakibatkan redistribusi pendapatan diantara anggota masyarakat.
3)      Inflasi dapat menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja.

B.     Rumusan Masalah
1)      Apa yang dimaksud dengan inflasi?
2)      Kenapa inflasi bias terjadi?
3)      Bagaimana cara mengatasi inflasi?

C.     Tujuan
1)      Mengetahui apa itu inflasi.
2)      Mengetahui penyebab terjadinya inflasi.
3)      Mengetahui bagaimana cara mengetasi inflasi.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN INFLASI
Inflasi adalah suatu keadaan dimana tingkat harga secara umum (price level) cenderung naik.

B.     PENYEBAB INFLASI
1)      Kenaikan permintaan melebihi penawaran atau diatas kemampuan berproduksi (Demand Pull Inflation)
2)      Kenaikan biaya produksi (Cost Push Inflation)
3)      Meningkatnya jumlah uang yang berdar dalam masyarakat
4)      Berkurangnya jumlah barang di pasaran
5)      Inflasi dari luar negeri (imported inflation)
6)      Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation)

C.    JENIS-JENIS INFLASI
Inflasi ringan, inflasi dibawah 10% per tahun (belum mengganggu kegiatan perekonomian suatu Negara dan masih dapat dengan mudah untuk dikendalikan) Inflasi sedang, inflasi atnara 10% - 30% per tahun (Belum membahayakan, tetapi sudah menurunkan kesejahteraan masyarakat yang berpenghasilan tetap) Inflasi berat, inflasi antara 30% - 100% per tahun (Sudah mengacaukan perekonomian karena orang cenderung enggan menabung dan lebih senang menyimpan barang) Inflasi sangat berat atau hiperinflasi, inflasi di atas 100% per tahun (Mengacaukan kegiatan perekonomian suatu Negara dan sulit untuk dikendalikan / diatasi)

D.    TEORI INFLASI
1)      Teori Kuantitas adalah suatu teori yang mengemukakan bahwa terjadinya inflasi itu sebenarnya hanya disebabkan oleh satu faktor, yaitu kenaikan jumlah uang yang beredar (JUB).
2)      Teori Keynes, teori mengenai inflasi didasarkan pada teori makronya. Menurut teori Keynes inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya.
3)      Teori Strukturalis adalah teori inflasi jangka panjang karena menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal dari kekakuan (inleksibilitas) struktur ekonomi suatu Negara. Menurut teori ini ada 2 ketegaran (kekakuan) utama dalam perekonomian Negara sedang berkembang yang dapat menimbulkan inflasi, yaitu : Ketegaran suplai bahan makanan dan barang-barang ekspor

E.     CARA MENGATASI INFLASI
1)      Kebijakan Moneter artinya mempengaruhi jumlah uang yang beredar, politik diskonto atau suku bunga (Discount Policy), menaikkan suku bunga Politik pasar terbuka (Open market policy), menjual surat berharga Politik pagu kredit atau pembatasan kredit (Plafon credit policy), membatasi pemberian pinjaman Politik uang ketat (Tight money policy), mengurangi jumlah uang yang beredar Politik cadangan kas atau giro wajib minimum (cash ratio poticy), menaikkan cadangan kas.
2)      Kebijakan Fiskal artinya kebijakan mengatur pendapatan dan pengeluaran negara (APBN), mengurangi pengeluaran Negara, penghematan pengeluaran pemerintah (disesuaikan dengan rencana), pengurangan utang luar negeri, menaikkan atau mengefektifkan pajak.
3)      Kebijakan non moneter dan non fiscal, Peningkatan produksi dan peningkatan jumlah barang di pasaran, kebijakan upah dengan menaikkan upah riil yang sudah memperhitungkan inflasi, pengendalian dan pengawasan harga, misalnya pemerintah menetapkan kebijakan harga maksimum.

F.     DEFLASI
Deflasi merupakan suatu keadaan di mana tingkat harga secara umum mengalami penurunan. Keadaan harga barang dapat mengalami kenaikan dan penurunan, dimana ternyata dari hasil perhitungan diketahui bahwa sebagian besar barang mengalami penurunan harga dan sebagian yang lain mengalami kenaikan, maka terjadi deflasi.

G.    DAMPAK INFLASI TERHADAP PEREKONOMIAN
1)      Terhambatnya pertumbuhan ekonomi negara, karena berkurangnya investasi dan berkurangnya minat menabung.
2)      Masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak dapat menjangkau harga barang, karena harga barang mengalami kenaikan.
3)      Jika terdapat kebijakan untuk mengurangi inflasi, maka akan terjadi pengangguran, karena pemerintah berusaha untuk menekan harga. Masyarakat akan cenderung untuk menyimpan barang daripada menyimpan uang. Nilai mata uang turun, karena adanya kenaikan harga barang.


Inflasi di Indonesia 2008-2015:

 2008
 2009
 2010
 2011
 2012
 2013
 2014
 2015
Inflasi
(perubahan % tahunan)
  9.8
  4.8
  5.1
  5.4
  4.3
  8.4
  8.4
  3.4
Target Bank Indonesia
(perubahan % tahunan)
  5.0
  4.5
  5.0
  5.0
  4.5
  4.5
  4.5
  4.0

Inflasi di Indonesia:
Bulan
Monthly Growth
2013
Monthly Growth
2014
Monthly Growth
2015
Monthly Growth
2016
Januari
         1.03%
         1.07%
        -0.24%
         0.51%
Februari
         0.75%
         0.26%
        -0.36%
Maret
         0.63%
         0.08%
         0.17%
April
        -0.10%
        -0.02%
         0.36%
Mei
        -0.03%
         0.16%
         0.50%
Juni
         1.03%
         0.43%
         0.54%
Juli
         3.29%
         0.93%
         0.93%
Augustus
         1.12%
         0.47%
         0.39%
September
        -0.35%
         0.27%
        -0.05%
Oktober
         0.09%
         0.47%
        -0.08%
November
         0.12%
         1.50%
         0.21%
Desember
         0.55%
         2.46%
         0.96%
Total
         8.38%
         8.36%
         3.35%
Bank Indonesia Rate (BI Rate) 2008-2014:

 2008
 2009
 2010
 2011
 2012
 2013
 2014
 2015
Bank Indonesia Rate
(% pada akhir tahun)
 9.25
 6.50
 6.50
 6.00
 5.75
 7.50
 7.75
 7.50
Inflasi Indonesia dalam Perspektif Global
Tabel di bawah menempatkan performa inflasi Indonesia baru-baru ini (perubahan persentase tahunan) dalam perspektif global dengan membandingkannya dengan angka-angka inflasi di Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok.

   2009
   2010
   2011
   2012
   2013
   2014
Amerika Serikat
   -0.4
    1.6
    3.0
    1.7
    1.5
    1.6
Cina
   -0.7
    3.3
    5.4
    2.6
    2.6
    2.1
Indonesia
    4.8
    5.1
    5.4
    4.3
    8.4
    8.4
Sumber: Bank Dunia



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Fenomena inflasi di Indonesia selalu terjadi diatas target yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia kecuali pada tahun 2012 dan 2015 yaitu 4.3 pada tahun 2012 dan 3.4 pada tahun 2015. Hal ini membuktikan bahwa Pemerintah juga menanggapi serius masalah inflasi. Kenaikan inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2013 dan 2014 yaitu sebanyak 8.4, namun diikuti dengan penurunan yang signifikan di tahun 2015. Bila dibandingkan dengan Negara-negara lain seperti Amerika dan China kasus inflasi di Indonesia terbilang tinggi. Semenjak pemerintahan era Jokowi kasus inflasi di Indonesia dapa di tekan seminimal mungkin.
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, keculai bila kenaikan tersebut meluas kepada (mengakibatkan kenaikan) sebagian beasar dari harag barang-barang lain. Inflasi digolongkan menurut beberapa cara, dapat menurut laju inflasi (ringan, sedang, berat, hiperinflasi), asalnya (domestic atau imported inflation).
Ada tiga teori utama mengeni inflasi. Teori kuantitas menekankan bahwa penyebab utama inflasi adalah pertambahan jumblah uang beredar dan psikologi masyarakat mengenai kenaikan herga dimasa mendatang.teori Keynes: inflasi terjadi karena masyarakat hidup diluar batas kemampuan ekonomisnya. Teori strukturalis: sebab inflasi adalah dari kekkuan struktur ekonomi. Biaya inflasi. Biaya inflasi yang diharapkan muncu adalah: shoe leather cost, menu cost, complaint and opportunity loss cost, biaya perubahan peraturan atau undang-undang pajak, dan biaya ketidak nyamanan hidup. Biaya inflasi yang tidak diharapkan: redistribudi pendapatan antara debitor dengan kreditor dan penurunan  nilai uang pensiunan.
Dampak inflasi antara lain: Negara rentan timbul kekacauan, masyarakat menarik tabungan bank kekurangn dana dan bangkrut, harga semaikin naik, distribusi barang tidak adil, produsen bangkrut. Dampak positifnya adalah masyarakat semakin slektif memilih barang, menumbuhkan industry kecil, dan pengangguran berkurang karena banyak wirausahawan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi inflasi adalah yang berkaitan dengan kebijaksanaan moneter, kebijakan fiscal, kebijakan yang berkaitan dengan output, kebijaksanaan penentuan haraga dan indexing, sanering, dan devaluasi.

B.     Saran
Dengan dua pendekatan (monetarist dan stukturalist) pada komposisi yang tepat, maka diharapkan bukan saja dalam jangka pendek inflasi dapat dikendalikan tetapi juga dalam jangka panjang. Dan bila ada upaya yang serius untuk memperkecil atau bahkan menghilangkan hambatan-hambatan struktular yang ada, maka akan berakibat pada membakanya perekonomian di Indonesia.



DAFTAR PUSTAKA
Asmara Adi, 2007.  Ekonomi, Bandung: Titian Ilmu Bandung.
Bank Dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar