EKONOMI MAKRO
“INFLASI”
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang
kiranya patut kami ucapkan, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan
mengenai “INFLASI” itu sendiri. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas
kelompok dari Bapak Dr. Ayus Ahmad Yuduf, SE., M.Si.
Kami
menyadari, dalam makalah ini
masih banyak kesalahan dan kekurangan. hal ini disebabkan terbatasnya
kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang kami
miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan dokumen atau sumber
informasi, memberikan masukan pemikiran.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran.
Demi perbaikan dan kesempurnaan tugas ini di waktu yang akan datang. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kami pada khusunya dan pembaca pada umumnya.
Kuningan, Februari 2016
Penyusun
DAFATAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar
Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan
Masalah .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
A. Pengertian
Inflasi ........................................................................................................... 2
B. Penyebab
Inflasi ............................................................................................................ 2
C. Jenis-Jenis
Inflasi .......................................................................................................... 2
D. Teori
Inflasi ................................................................................................................... 2
E. Cara
Mengatasi Inflasi .................................................................................................. 2
F. Deflasi ........................................................................................................................... 3
G. Dampak Inflasi
Terhadap Perekonomia........................................................................ 3
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 5
A. Kesimpulan
................................................................................................................... 5
B. Saran ............................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 6
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Inflasi terjadi karena adanya
ketidak seimbangan antara jumlah uang beredar dengan barang dan jasa. Hal ini
mendorong pada satu kondisi yaitu jumlah uang yang beredar dalam masyarakat
akan melampaui barang yang beredar. Inflasi adalah suatu kecenderungan naiknya
tingkat harga umum (General Price Level) secara terus menerus sepanjang waktu
karena jumlah uang yang beredar lebih banyak di bandingkan jumlah uang yang
beredar. Inflasi di kategorikan sebagai
masalah perekonomian makro karena memiliki keterkaitan erat dengan permasalahan
ekonomi lainnya, seperti pengangguran dan pertumbuhan ekonomi, adapun beberapa
alasan mengapa inflasi menjadi masalah diantaranya:
1)
Inflasi dapat menyebabkan efesiensi ekonomi.
2)
Inflasi mengakibatkan redistribusi pendapatan
diantara anggota masyarakat.
3) Inflasi
dapat menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja.
B.
Rumusan Masalah
1)
Apa yang dimaksud dengan inflasi?
2)
Kenapa inflasi bias terjadi?
3)
Bagaimana cara mengatasi inflasi?
C.
Tujuan
1)
Mengetahui apa itu inflasi.
2)
Mengetahui penyebab terjadinya inflasi.
3)
Mengetahui bagaimana cara mengetasi inflasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN INFLASI
Inflasi adalah suatu keadaan dimana tingkat harga secara
umum (price level) cenderung naik.
B.
PENYEBAB INFLASI
1) Kenaikan permintaan melebihi
penawaran atau diatas kemampuan berproduksi (Demand Pull Inflation)
2) Kenaikan biaya produksi (Cost Push
Inflation)
3) Meningkatnya jumlah uang yang berdar
dalam masyarakat
4) Berkurangnya jumlah barang di
pasaran
5) Inflasi dari luar negeri (imported
inflation)
6) Inflasi dari dalam negeri (domestic
inflation)
C.
JENIS-JENIS INFLASI
Inflasi ringan, inflasi dibawah 10% per tahun (belum
mengganggu kegiatan perekonomian suatu Negara dan masih dapat dengan mudah
untuk dikendalikan) Inflasi sedang, inflasi atnara 10% - 30% per tahun (Belum
membahayakan, tetapi sudah menurunkan kesejahteraan masyarakat yang
berpenghasilan tetap) Inflasi berat, inflasi antara 30% - 100% per tahun (Sudah
mengacaukan perekonomian karena orang cenderung enggan menabung dan lebih
senang menyimpan barang) Inflasi sangat berat atau hiperinflasi, inflasi di
atas 100% per tahun (Mengacaukan kegiatan perekonomian suatu Negara dan sulit
untuk dikendalikan / diatasi)
D.
TEORI INFLASI
1) Teori Kuantitas adalah suatu teori
yang mengemukakan bahwa terjadinya inflasi itu sebenarnya hanya disebabkan oleh
satu faktor, yaitu kenaikan jumlah uang yang beredar (JUB).
2) Teori Keynes, teori mengenai inflasi
didasarkan pada teori makronya. Menurut teori Keynes inflasi terjadi karena
suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya.
3) Teori Strukturalis adalah teori
inflasi jangka panjang karena menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal dari
kekakuan (inleksibilitas) struktur ekonomi suatu Negara. Menurut teori ini ada
2 ketegaran (kekakuan) utama dalam perekonomian Negara sedang berkembang yang
dapat menimbulkan inflasi, yaitu : Ketegaran suplai bahan makanan dan
barang-barang ekspor
E. CARA
MENGATASI INFLASI
1)
Kebijakan
Moneter artinya mempengaruhi jumlah uang yang beredar,
politik diskonto atau suku bunga (Discount Policy), menaikkan
suku bunga Politik pasar terbuka (Open market
policy), menjual surat berharga Politik pagu
kredit atau pembatasan kredit (Plafon credit policy), membatasi pemberian
pinjaman Politik uang ketat (Tight money
policy), mengurangi jumlah uang yang beredar Politik
cadangan kas atau giro wajib minimum (cash ratio poticy), menaikkan cadangan
kas.
2)
Kebijakan
Fiskal artinya kebijakan mengatur pendapatan dan pengeluaran negara (APBN), mengurangi
pengeluaran Negara, penghematan pengeluaran pemerintah (disesuaikan dengan
rencana), pengurangan utang luar negeri, menaikkan atau mengefektifkan pajak.
3)
Kebijakan
non moneter dan non fiscal, Peningkatan produksi dan peningkatan jumlah barang
di pasaran, kebijakan upah dengan menaikkan upah riil yang sudah memperhitungkan
inflasi, pengendalian dan pengawasan
harga, misalnya pemerintah menetapkan kebijakan harga maksimum.
F. DEFLASI
Deflasi merupakan suatu keadaan di mana tingkat
harga secara umum mengalami penurunan. Keadaan harga barang dapat mengalami
kenaikan dan penurunan, dimana ternyata dari hasil perhitungan diketahui bahwa
sebagian besar barang mengalami penurunan harga dan sebagian yang lain
mengalami kenaikan, maka terjadi deflasi.
G. DAMPAK
INFLASI TERHADAP PEREKONOMIAN
1) Terhambatnya pertumbuhan ekonomi negara, karena
berkurangnya investasi dan berkurangnya minat menabung.
2) Masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak dapat menjangkau
harga barang, karena harga barang mengalami kenaikan.
3)
Jika
terdapat kebijakan untuk mengurangi inflasi, maka akan terjadi pengangguran,
karena pemerintah berusaha untuk menekan harga.
Masyarakat akan cenderung untuk menyimpan barang daripada
menyimpan uang. Nilai mata uang turun, karena
adanya kenaikan harga barang.
Inflasi di Indonesia 2008-2015:
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
|
Inflasi
(perubahan % tahunan) |
9.8
|
4.8
|
5.1
|
5.4
|
4.3
|
8.4
|
8.4
|
3.4
|
Target
Bank Indonesia
(perubahan % tahunan) |
5.0
|
4.5
|
5.0
|
5.0
|
4.5
|
4.5
|
4.5
|
4.0
|
Inflasi di Indonesia:
Bulan
|
Monthly Growth
2013
|
Monthly Growth
2014
|
Monthly Growth
2015
|
Monthly Growth
2016
|
Januari
|
1.03%
|
1.07%
|
-0.24%
|
0.51%
|
Februari
|
0.75%
|
0.26%
|
-0.36%
|
|
Maret
|
0.63%
|
0.08%
|
0.17%
|
|
April
|
-0.10%
|
-0.02%
|
0.36%
|
|
Mei
|
-0.03%
|
0.16%
|
0.50%
|
|
Juni
|
1.03%
|
0.43%
|
0.54%
|
|
Juli
|
3.29%
|
0.93%
|
0.93%
|
|
Augustus
|
1.12%
|
0.47%
|
0.39%
|
|
September
|
-0.35%
|
0.27%
|
-0.05%
|
|
Oktober
|
0.09%
|
0.47%
|
-0.08%
|
|
November
|
0.12%
|
1.50%
|
0.21%
|
|
Desember
|
0.55%
|
2.46%
|
0.96%
|
|
Total
|
8.38%
|
8.36%
|
3.35%
|
Bank Indonesia Rate (BI Rate)
2008-2014:
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
|
Bank
Indonesia Rate
(% pada akhir tahun) |
9.25
|
6.50
|
6.50
|
6.00
|
5.75
|
7.50
|
7.75
|
7.50
|
Inflasi Indonesia dalam Perspektif
Global
Tabel di bawah menempatkan performa
inflasi Indonesia baru-baru ini (perubahan persentase tahunan) dalam perspektif
global dengan membandingkannya dengan angka-angka inflasi di Amerika Serikat
dan Republik Rakyat Tiongkok.
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
|
Amerika
Serikat
|
-0.4
|
1.6
|
3.0
|
1.7
|
1.5
|
1.6
|
Cina
|
-0.7
|
3.3
|
5.4
|
2.6
|
2.6
|
2.1
|
Indonesia
|
4.8
|
5.1
|
5.4
|
4.3
|
8.4
|
8.4
|
Sumber: Bank Dunia
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fenomena inflasi di Indonesia selalu terjadi diatas target yang
telah ditetapkan oleh Bank Indonesia kecuali pada tahun 2012 dan 2015 yaitu 4.3
pada tahun 2012 dan 3.4 pada tahun 2015. Hal ini membuktikan bahwa Pemerintah
juga menanggapi serius masalah inflasi. Kenaikan inflasi tertinggi terjadi pada
tahun 2013 dan 2014 yaitu sebanyak 8.4, namun diikuti dengan penurunan yang
signifikan di tahun 2015. Bila dibandingkan dengan Negara-negara lain seperti
Amerika dan China kasus inflasi di Indonesia terbilang tinggi. Semenjak
pemerintahan era Jokowi kasus inflasi di Indonesia dapa di tekan seminimal
mungkin.
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menik
secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja
tidak disebut inflasi, keculai bila kenaikan tersebut meluas kepada
(mengakibatkan kenaikan) sebagian beasar dari harag barang-barang lain. Inflasi
digolongkan menurut beberapa cara, dapat menurut laju inflasi (ringan, sedang,
berat, hiperinflasi), asalnya (domestic atau imported inflation).
Ada tiga teori utama mengeni inflasi. Teori kuantitas
menekankan bahwa penyebab utama inflasi adalah pertambahan jumblah uang beredar
dan psikologi masyarakat mengenai kenaikan herga dimasa mendatang.teori Keynes:
inflasi terjadi karena masyarakat hidup diluar batas kemampuan ekonomisnya.
Teori strukturalis: sebab inflasi adalah dari kekkuan struktur ekonomi. Biaya
inflasi. Biaya inflasi yang diharapkan muncu adalah: shoe leather cost, menu
cost, complaint and opportunity loss cost, biaya perubahan peraturan atau
undang-undang pajak, dan biaya ketidak nyamanan hidup. Biaya inflasi yang tidak
diharapkan: redistribudi pendapatan antara debitor dengan kreditor dan
penurunan nilai uang pensiunan.
Dampak inflasi antara lain: Negara rentan timbul kekacauan,
masyarakat menarik tabungan bank kekurangn dana dan bangkrut, harga semaikin
naik, distribusi barang tidak adil, produsen bangkrut. Dampak positifnya adalah
masyarakat semakin slektif memilih barang, menumbuhkan industry kecil, dan
pengangguran berkurang karena banyak wirausahawan. Upaya yang dapat dilakukan
untuk mencegah dan mengatasi inflasi adalah yang berkaitan dengan kebijaksanaan
moneter, kebijakan fiscal, kebijakan yang berkaitan dengan output,
kebijaksanaan penentuan haraga dan indexing, sanering, dan devaluasi.
B. Saran
Dengan dua pendekatan (monetarist dan stukturalist) pada
komposisi yang tepat, maka diharapkan bukan saja dalam jangka pendek inflasi
dapat dikendalikan tetapi juga dalam jangka panjang. Dan bila ada upaya yang
serius untuk memperkecil atau bahkan menghilangkan hambatan-hambatan struktular
yang ada, maka akan berakibat pada membakanya perekonomian di Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Asmara Adi, 2007. Ekonomi,
Bandung: Titian Ilmu Bandung.
Bank Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar