EKONOMI MAKRO
“KEMISKINAN”
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberi nikmat dan kasih sayang – Nya kepada kami karena
hanya dengan izin – Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
dosen mata kuliah Ekonomi Makro ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya
itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan
yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami juga menyadari bahwa makalah yang telah kami susun ini masih banyak
kekurangan baik secara sistematika penulisan, bahasa, dan penyusunannya. Oleh
karena itu, kami memohon saran serta pendapat yang dapat membuat kami menjadi
lebih baik dalam melaksanakan tugas di lain waktu. Mudah – mudahan karya tulis
yang kami buat menjadi bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi
pembacanya.
Kuningan, Februari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah............................................................................................... 1
1.3
Maksud dan Tujuan............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Defenisi Kemiskinan........................................................................................... 2
2.2
Indikator-indikator Kemiskinan.......................................................................... 2
2.3
Penyebab Kemiskinan......................................................................................... 2
2.4
Kebijakan
dan Program Penuntasan Kemiskinan............................................... 3
2.5
Dampak Dari Kemiskinan Terhadap Masyarakat............................................... 4
2.6
Perubahan Tingkat Kemiskinan & Jumlah Penduduk Miskin............................. 5
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan..................................................................................................... .... 6
3.2
Saran................................................................................................................... 7
DAFTAR
PUTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Keadaan
Perekonomian dewasa ini sangat memprihatinkan. Yang kita ketahui khususnya di
Indonesia kini terdapat berbagai permasalahan yang menyangkut mengenai
kehidupan bermasyarakat, antara lain masalah kemiskinan, masalah pengangguran,
masalah lingkungan hidup, dll. Permasalahan tersebut timbul akibat semakin meningkatnya
keadaan ekonomi yang tidak disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Khususnya
masyarakat menengah kebawah. Hingga kini kemiskinan masih menjadi bagian dari
persoalan terberat dan paling krusial di dunia ini.
Pada
kesempatan ini penulis mencoba memaparkan secara global kemiskinan
negara-negara di dunia, yaitu negara-negara berkembang yang nota-benenya ada di
belahan benua Asia. Kemudian juga pemaparan secara spesifik mengenai kemiskinan
di Negara Indonesia. Adapun yang dimaksudkan Negara berkembang adalah Negara
yang memiliki standar pendapatan rendah dengan infrastruktur yang relatif
terbelakang dan minimnya indeks perkembangan manusia dengan norma secara
global. Dalam hal ini kemiskinan tersebut meliputi sebagian Negara-negara
Timur-Tengah, Asia selatan, Asia tenggara dan Negara-negara pinggiran benua
Asia.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari permasalahan kemiskinan yang
terjadi, penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1.
Apa definisi dari kemiskinan?
2.
Apa indikator terjadinya kemiskinan?
3.
Faktor apa saja yang menjadi
penyebab kemiskinan?
4.
Apa dampak dari kemiskinan terhadap
masyarakat ?
5.
Kebijakan dan Program Penuntasan
Kemiskinan di Indonesia?
1.3 Maksud dan
Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dibuatnya
makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1.
Menjelaskan definisi dari kemiskinan
2.
Mengetahui indikator-indikator
terjadinya kemiskinan
3.
Mengetahui faktor-faktor apa saja
yang dapat menimbulkan kemiskinan
4.
Mengetahui dampak dari kemiskinan
5.
Mengetahui sejauh mana langkah
pemeritah dalam menanggulangi kemiskinan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Defenisi
Kemiskinan
Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipenuhi
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini
berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak
adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah
kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) menjelaskan kemiskinan adalah situasi serba kekurangan yang
terjadi bukan karena dikehendaki oleh si miskin, melainkan karena tidak dapat
dihindari dengan kekuatan yang ada padanya. Pendapat lain dikemukakan oleh Ala
yang menyatakan kemiskinan adalah adanya gap
atau jurang antara nilai-nilai utama yang diakumulasikan dengan pemenuhan
kebutuhan akan nilai-nilai tersebut secara layak.
Dari berbagai sudut pandang tentang
pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk/jenis kemiskinan dapat
dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu:
1.
Kemiskinan Absolut
2.
Kemiskinan Relatif
3.
Kemiskinan Kultural
2.2
Indikator-indikator
Kemiskinan
Adapun
indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari Badan Pusat
Statistika, antara lain sebagi berikut:
1.
Ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).
2. Tidak adanya akses
terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air
bersih dan transportasi).
3. Tidak adanya jaminan
masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
4.
Kerentanan terhadap
goncangan yang bersifat individual maupun massa.
5.
Rendahnya kualitas
sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
6.
Kurangnya apresiasi
dalam kegiatan sosial masyarakat.
7.
Tidak adanya akses dalam
lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
8.
Ketidakmampuan untuk
berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9. Ketidakmampuan dan
ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah
tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).
10.
rata-rata tidak
memunyai faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, peralatan kerja, dan
keterampilan.
11.
memunyai tingkat
pendidikan yang rendah
2.3
Penyebab Kemiskinan
Pada umumnya di Negara
Indonesia penyebab-penyebab kemiskinan adalah sebagai berikut:
1.
Kurangnya lapangan
pekerjaan yang tersedia di Indonesia
2.
Tidak meratanya
pendapatan penduduk Indonesia
3.
Tingakat pendidikan
masyarakat yang rendah
4.
Merosotnya standar perkembangan
pendapatan per-kapita secara global.
5.
Menurunnya etos kerja dan
produktivitas masyarakat.
6.
Biaya kehidupan yang tinggi.
2.4
Kebijakan dan Program Penuntasan
Kemiskinan
1)
Penanganan Masalah Kurang Gizi dan
Kekurangan Pangan
Penanganan
masalah kurang gizi dan kekurangan pangan meliputi:
a.
Perbaikan gizi masyarakat dengan
kegiatan prioritas: penanggulangan kurang energi protein, anemia gizi besi,
gangguan akibat kurang yodium, kurang vitamin A, dan zat gizi mikro lainnya
pada rumah tangga miskin.
b.
Peningkatan ketahanan pangan dengan
kegiatan prioritas: penyaluran beras bersubsidi untuk keluarga miskin.
2)
Perluasan Kesempatan Masyarakat
Miskin Atas Pendidikan
Perluasan
kesempatan masyarakat miskin atas pendidikan meliputi kegiatan prioritas
sebagai berikut :
a.
Penyediaan bantuan operasional
sekolah untuk SD, SMP, Pesantren Salafiyah, dan satuan pendidikan non Islam
setara SD dan SMP.
b.
Beasiswa siswa miskin jenjang SMA.
c.
Pengembangan pendidikan untuk dapat
membaca.
3)
Perluasan kesempatan masyarakat
miskin atas kesehatan
Perluasan
kesempatan masyarakat miskin atas kesehatan meliputi kegiatan prioritas sebagai
berikut :
a.
Pelayanan kesehatan penduduk miskin
b.
Peningkatan sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan dasar terutama di daerah perbatasan, terpencil, tertinggal,
dan kepulauan.
c.
Peningkatan pelayanan kesehatan
rujukan terutama untuk penanganan penyakit menular dan berpotensi wabah,
pelayanan kesehatan ibu dan anak, gizi buruk dan pelayanan ke gawat darurat.
d.
Pelatihan teknis bidan dan tenaga
kesehatan untuk mengurangi tingkat kematian pada kelahiran.
4)
Perluasan kesempatan berusaha
meliputi peningkatan dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin dengan
kegiatan pokok:
a.
Percepatan pelaksanaan pendaftaran
tanah rumah tangga miskin.
b.
Penasehat penataan hak kepemilikan
dan sertifikasi lahan petani.
c.
Penyediaan sarana dan prasarana
untuk usaha.
d.
Pelatihan ketrampilan untuk
menjalankan usaha.
e.
Peningkatan pelayanan koperasi
sebagai modal usaha
Ø Adapun
langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:
1.
Mengurangi kesenjangan antar daerah
dengan; (i) penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar
terutama daerah-daerah langka sumber air bersih. (ii) pembangunan jalan,
jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal. (iii) redistribusi sumber dana
kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana
Alokasi Khusus (DAK).
2.
Perluasan kesempatan kerja dan
berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha, pelatihan
keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.
3.
Khusus untuk pemenuhan sarana hak
dasar penduduk miskin diberikan pelayanan antara lain (i) pendidikan gratis
sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid yang
kurang mampu (ii) jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di
puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.
2.5
Dampak Dari Kemiskinan
Terhadap Masyarakat
1.
Kesejahteraan masyarakat sangat jauh dari sangat rendah Ini berarrti
dengan adanya tingkat kemiskian yang tinggi banyak masyarakat Indonesia yang
tidak memiliki pendapatan yang mencukupi kebutuhan hidup masyarakat.
2.
Tingkat kematian meningkat, ini dimksudkan bahwa masyarakat Indonesia
banyak yang menagalmi kemtain akibat kelaparan atau melakukan tindakan bunuh
diri karena tidak kuat dalam menjalani kemiskinan yang di alami.
3.
Banyak penduduk Indonesia yang
kelaparan karena tidak mampu untuk membeli kebutuha akan makanan yang merka
makan sehari-hari
4.
Tidak bersekolah (tingkat pendidikan
yang rendah) ini menyebnabkan masyarakat si Indonesia tidak mempunyai ilmu yang
cukup untuk memperoleh pekerjaan dan tidak memiliki keterampilan yang cukup
untuk memperoleh pendapatan
5.
Tingakat kejahatan meningkat ,
Masyarakat Indonesia jadi terdesak untuk memperoleh pendapatan dengan cara-cara
kejahatan karena dengan cara yang baik mereka tidak mempunyai modal yaitu ilmu
dan ketermpilan yang cukup.
2.6
Perubahan Tingkat Kemiskinan & Jumlah Penduduk Miskin
Keberhasilan dalam menurunkan tingkat kemiskinan di samping diperoleh
melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan melalui 3 (tiga)
klaster program penanggulangan kemiskinan. Keberhasilan penanggulangan
kemiskinan sangat tergantung dari kemampuan mengidentifikasikan sasaran
penerima manfaat Program Penanggulangan Kemiskinan. Untuk itu, peran Data
dan Indikator menjadi faktor yang sangat penting.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kemiskinan
adalah suatu keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang memiliki kondisi
ekonomi dibawah garis minimum sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri. Hal ini dicirikan dengan kondisi sandang, pangan, dan papan yang
kurang layak, tidak adanya kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri,
termasuk kebutuhan akan kesehatan dan pendidikan, serta rendahnya pendapatan.
Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang kompleks di dunia, khususnya
di Indonesia sendiri. Ada banyak hal yang menyebabkan tingginya tingkat
kemiskinan di Indonesia, baik penyebab internal maupun eksternal.
Penyebab
internal diantaranya adalah karakteristik seseorang yang menyia-nyiakan
kesempatan yang ada, kultur atau adat istiadat dan kebiasaan, serta cacat
bawaan dari lahir sehingga orang tersebut tidak dapat bekerja dengan optimal.
Faktor penyebab lain yaitu karena keturunan. Tingkat pendidikan orang tua yang
rendah juga berdampak pada rendahnya penghasilan, sehingga tidak dapat
memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Hal itu menyebabkan sang
anak juga tidak dapat memperbaiki hidup mereka.
Selain
faktor internal, faktor eksternal juga menjadi penyebab tingginya tingkat
kemiskinan di Indonesia. Faktor eksternal diantaranya adalah kurangnya lapangan
pekerjaan yang menyebabkan pengangguran semakin meningkat. Selain itu,
kebijakan pemerintah yang kurang tepat dan ketidakberpihakan pemerintah
terhadap masyarakat miskin juga menyebabkan tingkat kemiskinan semakin tinggi.
Tingkat
kemiskinan yang semakin tinggi itu menyebabkan dampak-dampak dalam masyarakat.
Diantaranya yaitu dampak dalam bidang kependudukan, lingkungan, ekonomi,
pandidikan, dan sosial. Banyaknya dampak yang ditimbulkan oleh kemiskinan
tersebut sebaiknya harus ditangani secara serius dengan beberapa solusi
diantaranya yaitu dengan menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan, supaya
tingkat pengangguran berkurang. Selain itu, solusi lain yang dapat dilakukan
yaitu dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan dasar. Pelayanan
dasar ini mencakup pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. Untuk mengurangi
kemiskinan, dapat juga dilakukan pelatihan kewirausahaan terhadap masyarakat,
serta pemberian bantuan usaha. Dengan demikian, masyarakat dapat menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri dan mengurangi pengangguran.
Kemiskinan
memang seyogyanya menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pemerintah
tetapi juga masyarakat. Apabila pemerintah dengan masyarakat saling bahu
membahu untuk mengatasi kemiskinan, tentunya hal itu dapat mengurangi tingginya
angka kemiskinan di Indonesia.
3.2
Saran
1.
Bagi pemerintah
Pemerintah sebaiknya menangani
dengan serius permasalahan kemiskinan di Indonesia, karena pemerintah merupakan
aspek yang penting dalam pengentasan masalah kemiskinan. Pemerintah sebaiknya
membuat kebijakan yang pro rakyat miskin, seperti pemberian subsidi atau
bantuan kepada masyarakat supaya masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya.
2.
Bagi pihak swasta
Pihak swasta disini yaitu
perusahaan, sebaiknya menciptakan usaha yang dapat menyerap banyak tenaga kerja
sehingga tingkat pengangguran di Indonesia menjadi berkurang. Apabila
pengangguran berkurang, tentunya tingkat kemiskinan juga semakin menurun.
Selain itu, pihak perusahaan sebaiknya memberikan upah atau penghasilan yang
layak bagi pekerja-pekerjanya.
3.
Bagi masyarakat
Masyarakat sebaiknya bekerja dengan semaksimal mungkin
dan jangan bermalas-malasan untuk memperoleh penghasilan supaya dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Masyarakat jangan hanya menunggu bantuan dari pemerintah
tetapi harus bergerak sendiri memberantas kemiskinan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.html
http://www.scribd.com/doc/1589
http://www.scribd.com/doc/1589
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://bappenas.go.id/id/data-dan-informasi-utama/data-dan-statistik1/kemiskinan-ketenagakerjaan-dan-usaha-kecil-menengah
izin copas bro
BalasHapus