Jumat, 29 April 2016

EKONOMI MAKRO
“KEMISKINAN”



 Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi nikmat dan kasih sayang – Nya kepada kami karena hanya dengan izin – Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Ekonomi Makro ini tepat pada waktunya.
            Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
            Kami juga menyadari bahwa makalah yang telah kami susun ini masih banyak kekurangan baik secara sistematika penulisan, bahasa, dan penyusunannya. Oleh karena itu, kami memohon saran serta pendapat yang dapat membuat kami menjadi lebih baik dalam melaksanakan tugas di lain waktu. Mudah – mudahan karya tulis yang kami buat menjadi bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi pembacanya.


                                                                                                   Kuningan,  Februari 2016


                                                                                           
                                                                                                                        Penulis





DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1
1.2     Rumusan Masalah............................................................................................... 1
1.3     Maksud dan Tujuan............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1    Defenisi Kemiskinan........................................................................................... 2
2.2    Indikator-indikator Kemiskinan.......................................................................... 2
2.3    Penyebab Kemiskinan......................................................................................... 2
2.4    Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan............................................... 3
2.5    Dampak Dari Kemiskinan Terhadap Masyarakat............................................... 4
2.6    Perubahan Tingkat Kemiskinan & Jumlah Penduduk Miskin............................. 5

BAB III PENUTUP
3.1    Kesimpulan..................................................................................................... .... 6
3.2    Saran................................................................................................................... 7

DAFTAR PUTAKA


  

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Keadaan Perekonomian dewasa ini sangat memprihatinkan. Yang kita ketahui khususnya di Indonesia kini terdapat berbagai permasalahan yang menyangkut mengenai kehidupan bermasyarakat, antara lain masalah kemiskinan, masalah pengangguran, masalah lingkungan hidup, dll. Permasalahan tersebut timbul akibat semakin meningkatnya keadaan ekonomi yang tidak disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Khususnya masyarakat menengah kebawah. Hingga kini kemiskinan masih menjadi bagian dari persoalan terberat dan paling krusial di dunia ini.
Pada kesempatan ini penulis mencoba memaparkan secara global kemiskinan negara-negara di dunia, yaitu negara-negara berkembang yang nota-benenya ada di belahan benua Asia. Kemudian juga pemaparan secara spesifik mengenai kemiskinan di Negara Indonesia. Adapun yang dimaksudkan Negara berkembang adalah Negara yang memiliki standar pendapatan rendah dengan infrastruktur yang relatif terbelakang dan minimnya indeks perkembangan manusia dengan norma secara global. Dalam hal ini kemiskinan tersebut meliputi sebagian Negara-negara Timur-Tengah, Asia selatan, Asia tenggara dan Negara-negara pinggiran benua Asia.

1.2  Rumusan Masalah
Dari permasalahan kemiskinan yang terjadi, penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1.         Apa definisi dari kemiskinan?
2.         Apa indikator terjadinya kemiskinan?
3.         Faktor apa saja yang menjadi penyebab kemiskinan?
4.         Apa dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat ?
5.         Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan di Indonesia?

1.3    Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1.         Menjelaskan definisi dari kemiskinan
2.         Mengetahui indikator-indikator terjadinya kemiskinan
3.         Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menimbulkan kemiskinan
4.         Mengetahui dampak dari kemiskinan
5.         Mengetahui sejauh mana langkah pemeritah dalam menanggulangi kemiskinan
  
  
  
  

 BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Defenisi Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipenuhi seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjelaskan kemiskinan adalah situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh si miskin, melainkan karena tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya. Pendapat lain dikemukakan oleh Ala yang menyatakan kemiskinan adalah adanya gap atau jurang antara nilai-nilai utama yang diakumulasikan dengan pemenuhan kebutuhan akan nilai-nilai tersebut secara layak.
Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk/jenis kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu:
1.        Kemiskinan Absolut
2.        Kemiskinan Relatif
3.        Kemiskinan Kultural

2.2         Indikator-indikator Kemiskinan
Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari Badan Pusat Statistika, antara lain sebagi berikut:
1.         Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).
2.     Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
3.  Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
4.         Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
5.         Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
6.         Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7.         Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
8.         Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9.  Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).
10.     rata-rata tidak memunyai faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, peralatan kerja, dan keterampilan.
11.     memunyai tingkat pendidikan yang rendah

2.3         Penyebab Kemiskinan
Pada umumnya di Negara Indonesia penyebab-penyebab kemiskinan adalah sebagai berikut:
1.        Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia
2.        Tidak meratanya pendapatan penduduk Indonesia
3.        Tingakat pendidikan masyarakat yang rendah
4.        Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global.
5.        Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
6.        Biaya kehidupan yang tinggi.

2.4         Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan
1)      Penanganan Masalah Kurang Gizi dan Kekurangan Pangan
Penanganan masalah kurang gizi dan kekurangan pangan meliputi:
a.         Perbaikan gizi masyarakat dengan kegiatan prioritas: penanggulangan kurang energi protein, anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium, kurang vitamin A, dan zat gizi mikro lainnya pada rumah tangga miskin.
b.         Peningkatan ketahanan pangan dengan kegiatan prioritas: penyaluran beras bersubsidi untuk keluarga miskin.
2)      Perluasan Kesempatan Masyarakat Miskin Atas Pendidikan
Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas pendidikan meliputi kegiatan prioritas sebagai berikut :
a.         Penyediaan bantuan operasional sekolah untuk SD, SMP, Pesantren Salafiyah, dan satuan pendidikan non Islam setara SD dan SMP.
b.         Beasiswa siswa miskin jenjang SMA.
c.         Pengembangan pendidikan untuk dapat membaca.
3)      Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas kesehatan
Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas kesehatan meliputi kegiatan prioritas sebagai berikut :
a.         Pelayanan kesehatan penduduk miskin
b.         Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar terutama di daerah perbatasan, terpencil, tertinggal, dan kepulauan.
c.         Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan terutama untuk penanganan penyakit menular dan berpotensi wabah, pelayanan kesehatan ibu dan anak, gizi buruk dan pelayanan ke gawat darurat.
d.        Pelatihan teknis bidan dan tenaga kesehatan untuk mengurangi tingkat kematian pada kelahiran.
4)      Perluasan kesempatan berusaha meliputi peningkatan dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin dengan kegiatan pokok:
a.         Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah rumah tangga miskin.
b.         Penasehat penataan hak kepemilikan dan sertifikasi lahan petani.
c.         Penyediaan sarana dan prasarana untuk usaha.
d.        Pelatihan ketrampilan untuk menjalankan usaha.
e.         Peningkatan pelayanan koperasi sebagai modal usaha
     
Ø Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:
1.         Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan; (i) penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber air bersih. (ii) pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal. (iii) redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK).
2.         Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.
3.         Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan pelayanan antara lain (i) pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu (ii) jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.

2.5         Dampak Dari Kemiskinan Terhadap Masyarakat
1.        Kesejahteraan masyarakat sangat jauh dari sangat rendah Ini berarrti dengan adanya tingkat kemiskian yang tinggi banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pendapatan yang mencukupi kebutuhan hidup masyarakat.
2.        Tingkat kematian meningkat, ini dimksudkan bahwa masyarakat Indonesia banyak yang menagalmi kemtain akibat kelaparan atau melakukan tindakan bunuh diri karena tidak kuat dalam menjalani kemiskinan yang di alami.
3.        Banyak penduduk Indonesia yang kelaparan karena tidak mampu untuk membeli kebutuha akan makanan yang merka makan sehari-hari
4.        Tidak bersekolah (tingkat pendidikan yang rendah) ini menyebnabkan masyarakat si Indonesia tidak mempunyai ilmu yang cukup untuk memperoleh pekerjaan dan tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk memperoleh pendapatan
5.        Tingakat kejahatan meningkat , Masyarakat Indonesia jadi terdesak untuk memperoleh pendapatan dengan cara-cara kejahatan karena dengan cara yang baik mereka tidak mempunyai modal yaitu ilmu dan ketermpilan yang cukup.
  

2.6         Perubahan Tingkat Kemiskinan & Jumlah Penduduk Miskin

Keberhasilan dalam menurunkan tingkat kemiskinan di samping diperoleh melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan melalui 3 (tiga) klaster program penanggulangan kemiskinan. Keberhasilan penanggulangan kemiskinan sangat tergantung dari kemampuan mengidentifikasikan sasaran penerima manfaat Program Penanggulangan Kemiskinan. Untuk itu, peran Data dan Indikator menjadi faktor yang sangat penting.





BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang memiliki kondisi ekonomi dibawah garis minimum sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Hal ini dicirikan dengan kondisi sandang, pangan, dan papan yang kurang layak, tidak adanya kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, termasuk kebutuhan akan kesehatan dan pendidikan, serta rendahnya pendapatan. Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang kompleks di dunia, khususnya di Indonesia sendiri. Ada banyak hal yang menyebabkan tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia, baik penyebab internal maupun eksternal.

Penyebab internal diantaranya adalah karakteristik seseorang yang menyia-nyiakan kesempatan yang ada, kultur atau adat istiadat dan kebiasaan, serta cacat bawaan dari lahir sehingga orang tersebut tidak dapat bekerja dengan optimal. Faktor penyebab lain yaitu karena keturunan. Tingkat pendidikan orang tua yang rendah juga berdampak pada rendahnya penghasilan, sehingga tidak dapat memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Hal itu menyebabkan sang anak juga tidak dapat memperbaiki hidup mereka.

Selain faktor internal, faktor eksternal juga menjadi penyebab tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia. Faktor eksternal diantaranya adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang menyebabkan pengangguran semakin meningkat. Selain itu, kebijakan pemerintah yang kurang tepat dan ketidakberpihakan pemerintah terhadap masyarakat miskin juga menyebabkan tingkat kemiskinan semakin tinggi.

Tingkat  kemiskinan yang semakin tinggi itu menyebabkan dampak-dampak dalam masyarakat. Diantaranya yaitu dampak dalam bidang kependudukan, lingkungan, ekonomi, pandidikan, dan sosial. Banyaknya dampak yang ditimbulkan oleh kemiskinan tersebut sebaiknya harus ditangani secara serius dengan beberapa solusi diantaranya yaitu dengan menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan, supaya tingkat pengangguran berkurang. Selain itu, solusi lain yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan dasar. Pelayanan dasar ini mencakup pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. Untuk mengurangi kemiskinan, dapat juga dilakukan pelatihan kewirausahaan terhadap masyarakat, serta pemberian bantuan usaha. Dengan demikian, masyarakat dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan mengurangi pengangguran.

Kemiskinan memang seyogyanya menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pemerintah tetapi juga masyarakat. Apabila pemerintah dengan masyarakat saling bahu membahu untuk mengatasi kemiskinan, tentunya hal itu dapat mengurangi tingginya angka kemiskinan di Indonesia.

  
3.2         Saran
1.        Bagi pemerintah
Pemerintah sebaiknya menangani dengan serius permasalahan kemiskinan di Indonesia, karena pemerintah merupakan aspek yang penting dalam pengentasan masalah kemiskinan. Pemerintah sebaiknya membuat kebijakan yang pro rakyat miskin, seperti pemberian subsidi atau bantuan kepada masyarakat supaya masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya.
2.      Bagi pihak swasta
Pihak swasta disini yaitu perusahaan, sebaiknya menciptakan usaha yang dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga tingkat pengangguran di Indonesia menjadi berkurang. Apabila pengangguran berkurang, tentunya tingkat kemiskinan juga semakin menurun. Selain itu, pihak perusahaan sebaiknya memberikan upah atau penghasilan yang layak bagi pekerja-pekerjanya.
3.      Bagi masyarakat
Masyarakat sebaiknya bekerja dengan semaksimal mungkin dan jangan bermalas-malasan untuk memperoleh penghasilan supaya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat jangan hanya menunggu bantuan dari pemerintah tetapi harus bergerak sendiri memberantas kemiskinan

  


DAFTAR PUSTAKA

http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.html
http://www.scribd.com/doc/1589
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://bappenas.go.id/id/data-dan-informasi-utama/data-dan-statistik1/kemiskinan-ketenagakerjaan-dan-usaha-kecil-menengah

1 komentar: