Sabtu, 30 April 2016

EKONOMI MAKRO
“Neraca Pembayaran Internasional”


BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Keyakinan bahwa perdagangan luar negeri akan memberikan sumbangan positif kepada kegiatan ekonomi negara telah lama di yakini dikalangan ahli-ahli ekonomi. Mahzab Merkantilis yaitu ahli ekonomi yang hidup disekitar abad ke-16 dan ke-17 berpendapat bahwa perdagangan, yang lebih mengenai pentingnya peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Teori Ricardo mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari melakukan spesialisasi dan perdagangan luar negri merupakan pandangan yang telah menjadi landasan dari teori perdagangan luar negri dan pengaruh kegiatan tersebut.

1.2         Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran internasional?
2.      Apa yang dimaksud dengan kurs valuta asing?
3.      Apa kebijakan pemerintah dalam ekonomi terbuka?

1.3         Tujuan Masalah
1.      Ingin mengetahui dengan yang dimaksud neraca pembayaran internasional.
2.      Ingin mengetahui dengan yang dimaksud kurs valuta asing.
3.      Ingin mengetahui kebijakan pemerintah dalam ekonomi terbuka


  
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan diantara suatu negara dengan negara lain dalam suatu tahun tertentu. Suatu neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian utama, yaitu sebagai berikut :
1.      Neraca berjalan, yaitu mencatat transaksi-transaksi sebagai berikut :
a.       Ekspor dan impor barang tampak
b.      Ekspor dan impor jasa (atau barang tak tampak)
c.       Pembayaran pindahan neto ke luar negeri
2.      Neraca modal, meliputi dua golongan transaksi, yaitu :
a.       Aliran modal jangka panjang
Aliran modal jangka panjang meliputi dua jenis aliran modal, yaitu aliran modal resmi dan investasi langsung oleh pihak swasta ke negara-negara lain. Aliran modal resmi adalah pinjaman dan pembayarn diantara badan-badan pemerintah di suatu negara dengan negara-negara lain. Sedangkan investasi langsung swasta adalah penanaman modal langsung, yaitu investasi berupa mendirikan perusahaan-perusahaan terutama perindustrian
b.      Aliran modal keuangan swasta
Aliran modal swasta adalah aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta asal atau valuta lainnya. Aliran keuangan ini dinamakan sebagai “hot money”, karena dana tersebut dapat mengalir dari satu negara ke negara lain dengan mudah dan dalam waktu yang cepat. Contohnya dalah pembelian saham-saham domestic oleh suatu perusahaan “mutual fund” di New York.
2.1.1    Neraca pembayaran selalu seimbang
Suatu neraca pembayaran akan selalu seimbang yaitu aliran uang dan modal ke luar negeri adalah sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke negara tersebut. Yang menyebabkan neraca pembayaran yang selalu seimbang adalah ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal akan diseimbangkan oleh perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki oleh bank sentral.
Contoh :
i.      Neraca berjalan                                                               +40
ii.    Neraca modal jangka panjang                                        +20
iii.  Modal keuangan swata                                                   -30
Neraca keseluruhan                                                        +30
iv.  Perubahan cadangan mata uang asing bank sentral        -30

2.1.2    Neraca Keseluruhan
Neraca keseluruhan akan menunjukkan apakah neraca pembayaran dalam keadaan surplus atau defisit. Defisit dalam neraca pembayaran akan mengurangi cadangan, dan surplus dalam neraca pembayaran akan menambah cadangan valuta asing. Apabila neraca pembayaran terus menerus mengalami surplus dengan sendirinya cadangan valuta asing semakin bertambah. Arah aliran ini akan menstabilkan dan mengukuhkan nilai mata uang dalam negeri. Kecenderungan yang sebaliknya, yaita defisit neraca pembayaran yang berkepanjangan cenderung akan  mengurangi cadangan valuta asing dan menyebabkan kemorosotan nilai mata uang negara. Masalah seperti ini dapat menyebabkan keadaan pengangguran menjadi semakin buruk dan tingkat inflasi semakin cepat.

2.2    Kurs Valuta Asing
Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Atau dapat didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Pada dasarnya terdapat dua cara didalam menentukkan kurs valuta asing, yaitu :
i.      Berdasarkan permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas.
ii.    Ditentukan oleh pemerintah.
2.2.1        Perubahan-Perubahan Kurs
a.   
Perubahan permintaan mata uang US dollar
b.    Perubahan penawaran mata uang US dollar

2.2.2        Faktor-faktor yang mempengaruhi kurs
a.    Perubahan dalam cita rasa masyarakat
b.    Perubahan harga barang ekspor dan impor
c.    Kenaikan harga umum (inflansi)
d.   Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi
e.    Pertumbuhan ekonomi
2.2.3        Kurs pertukaran dan neraca pembayaran
Sistem penentuan valuta sing menimbulkan efek yang sangat berbeda ke atas neraca pembayaran. Sistem kurs pertukaran yang ditentukan oleh mekanisme pasar berkecenderungan akan menyebabkan ketidakseimbangan yang terus menerus dalam neraca pembayaran, sedangkan kurs pertukaran yang ditetapkan oleh pemerintah berkecenderungan menimbulkan neraca pembayaran yang tidak seimbang.
a.    Neraca pembayaran dalam sistem kurs tukaran berubah bebas

Harga bath (dalam rupiah)
 





200


100



                                        Q1             Q2        kuantitas mata uang bath







b.    Neraca pembayaran dalam sistem kurs pertukaran tetap

Kurs pertukaran
(rupiah/dollar US)
 




12.500


              10.000
                            

                             7500
                            
 


                                         QA                   Q0          QB   Kuantitas dollar US 

2.3    Kebijakan pemerintah dalam ekonomi terbuka
Dalam perekonomian terbuka masalah ekonomi yang dihadapi adalah berbentuk seperti salah satu dari yang berikut:
a.    Perekonomian menghadapi pengangguran, tetapi neraca pembayarannya mengalami surplus. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah perlu menambah perbelanjaan agregat seperti yang yang digunakan dalam perekonomian tertutup (menambah C, I, dan G) dan menambah ekspor tetapi mengurangi impor
b.    Perekonomian menghadapi inflansi, tetapi neraca pembayarannya mengalami surplus. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah perlu melakukan langkah yang sebaliknya dari kebijakan yang dilakukan untuk masalah poin pertama.
c.    Perekonomian menghadapi masalah pengangguran dan masalah defisit dalam neraca pembayaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah perlu melakukan kebijakan memindahkan perbelanjaan yaitu mendorong kenaikan ekspor tetapi mengurangi impor.
d.   Perekonomian menghadapi inflansi dan defisit dalam neraca pembayaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah perlu melakukan kebijakan mengurangkan perbelanjaan.












BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
1.    Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan diantara suatu negara dengan negara lain dalam suatu tahun tertentu.
2.    Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Atau dapat didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan.
3.    Perekonomian terbuka atau empat sector adalah suatu system ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor degan Negara lain. Perekonomian tebuka membuka peluang terjadinya kegiatan perdagangan luar negeri disamping juga arus modal masuk dan keluar dari suatu Negara.


3.2         Saran
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang. Negara-negara berkembang umumnya memiliki defisit neraca perdagangan yang tinggi. Cara yang paling mudah dan efektif untuk dapat menutup defisit perdagangan yang terjadi adalah  dengan pinjaman hutang. Apalagi jika tak ada lagi sumber pendanaan di dalam negeri yang dapat diandalkan untuk menutup defisit tersebut. Hutang tersebut dapat berupa pinjaman, bantuan, hibah, maupun bantuan teknis. Indonesia dewasa ini jarang sekali mengalami surplus transaksi berjalan. Penyebab utama defisit dalam anggaran pemerintah adalah pengeluran yang lebih besar dari pemasukan. Maka dari itu Indonesia membutuhkan hutang luar negeri untuk membiayai defisit tersebut.
Ø Untuk itu hendaknya pemerintah bisa memanfaatkan pinjaman tersebut dengan sebaik-baiknya yaitu digunakan untuk pembangunan negara dan pemerintah harus bisa mengelola anggaran pemerintah dengan baik sehingga bisa menekan pengeluaran negara agar tidak terjadi defisit anggaran. Selain itu juga negara harus bisa meningkatkan ekspornya dibandingkan dengan impornya,
Ø Bagi kita sebagai warga negara Indonesia hendaknya bisa membantu dalam rangka menambah pemasukan anggaran negara, salah satunya yaitu dengan cara membayar pajak tepat pada waktunya. Karena pajak merupakan salah satu komponen dalam pemasukan anggaran negara.












DAFTAR PUSTAKA


Sukirno, Sadono, 2003, Pengantar Ekonomi Mikro, Jakarta: Raja Gafindo Persada.

www.BPS.go.id

mynet-singojuruh.blogspot.com







Tidak ada komentar:

Posting Komentar