Jumat, 29 April 2016

EKONOMI MAKRO
“PERTUMBUHAN EKONOMI”



Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya kami di beri izin dan kemampuan, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik, yaitu makalah yang berjudul “Pertumbuhan Ekonomi”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tetapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro mengenai penjelasan dan penyampaian data mengenai Pertumbuhan Perekonomian di Indonesia. Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Dr. Ayus Ahmad Yusuf, SE,M.Si selaku Dosen Ekonomi Makro yang telah memberi kami tugas ini.
2.      Orang Tua yang telah membantu membiayai dan memfasilitasi dalam proses penyusunan makalah ini.
3.      Semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan makalah ini, atas kelancaran penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.




Kuningan, 26 Februari 2016


    Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu maslah jangka panjang yang harus dilakukan oleh setiap Negara. Dimana sangat diharapkan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang pesat namun banyak Negara berkembang yang berhasil menunjukan laju pertumbuhan ekonomi tetapi masih banyak permasalahan seperti tingkat pengangguran, pendapatan tidak merata, banyaknya kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari pembangunan ekonomi agar adanya perubahan dalam sektor ekonomi untuk menjadi lebih baik.
Dengan demikian makin tinggi pertumbuhan ekonomi makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat meskipun terdapat indikator lain yaitu distribusi pendapatan yang rendah. Pada setiap akhir tahun masimg-masing Negara selalu mengumpulkan data-data statistikanya yang berkenaan dengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya dan dengan penuh harap mereka menantikan munculnya target pertumbuhan ekonomi yang sesuai dengan harapan.
Maka dengan adanya target pertumbuhan ekonomi yang tinggi kami mencoba mencapainya dan membandingkan data-data dari tahun-tahun sebelumnya.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Pertumbuhan Ekonomi?
2.      Bagaimana cara Mengukur Pertumbuhan Perekonomian?
3.      Apa saja Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi?
4.      Bagaimana statistic Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia?

1.3  Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian Pertumbuhan Ekonomi?
2.      Untuk mengetahui cara Mengukur Pertumbuhan Perekonomian?
3.      Untuk mengetahui apa saja Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi?
4.      Untuk mengetahui statistic Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia?









BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses dimana meningkatnya pendapatan tanpa mengaitkannya dengan tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk umumnya sering dikaitkan dengan pembangunan ekonomi. Adapun definisi yang lainnya pertumbuhan ekonomi adalah bertambahnya pendapatan nasional dalam periode tertentu misalnya dalam satu tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi menunjukan peningkatan dari kapasitas produksi maupun jasa dalam kurun waktu tertentu.

2.2  Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi
Factor yang di perhatikan dalam mengukur pertumbuhan ekonomi adalah produk Domestic Bruto (PDB). Gross Domestic Product (GDP). Gross Domestic Produk atau Produk Domestik Bruto adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu waktu tertentu, di satu Negara/wilayah tertentu.

Bagaimana PDB/GDP ini diukur? Nilai PDB diukur dengan cara total nilai dari berbagai barang dan jasa diagregasikan atau dirata-ratakan nilainya. Tentu hal ini dengan memperhatikan jenis barang dan jasanya juga. Selain itu juga, ada istilah nilai pendapatan nasional dalam satuan harga yang di sebut PDB nominal. Nilainya berubah dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan jumlah produksi barang dan jasa.

Cara mengukur pertumbuhan ekonomi adalah dengan menggunakan rumus :
g = { (PDBs-PDBk) / PDBk } x 100%

Ket :  g = tingkat pertumbuhan ekonomi (Dalam persentase)
    PDBs = PDB ril tahun sekarang
          PDBk = PDB ril tahun kemarin

Misalkan :
PDB Amerika tahun 2013 adalah 500 triliun USD. PDB tahun 2014 adalah 650 triliun USD. Pertumbuhan ekonomi Amerika pada tahun 2014 adalah :
G = { ( 650-500 ) / 500 } x 100% = 30 %

Secara kasarnya, yang disebut pertumbuhan ekonomi bisa dianggap mengacu pada peningakatan nilai total barang dan jasa dalam perekonomian suatu Negara.



2.3  Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
  • Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan membangun infrastruktur di daerah-daerah.
  • Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
  • Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
·         Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
  • Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.


2.4  Statistik Pertumbuhan Perekonomian di Indonesia

v  Ekspor Indonesia yang Lemah

Pertumbuhan PDB Triwulanan Indonesia 2009-2015 (annual % change):

Tahun
    Kuartal I
   Kuartal II
   Kuartal III
   Kuartal IV
 2015
4.71
4.67
4.73
4.79
 2014
5.14
5.03
4.92
5.01
 2013
6.03
5.81
5.62
5.72
 2012
6.29
6.36
6.17
6.11
 2011
6.45
6.52
6.49
6.50
 2010
5.99
6.29
5.81
6.81
 2009
4.60
4.37
4.31
4.58
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
Kecepatan pertumbuhan 4,71% di kuartal 1 tahun 2015 berarti bahwa trend perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia - yang dimulai dari 2011 - berlanjut ke 2015 meskipun ada harapan besar bahwa Presiden Indonesia Joko Widodo bisa mengubah arah trend ini. Pemerintah menerapkan target pertumbuhan PDB pada 5,7% di APBN 2015 namun saat ini kemungkinan besar target pertumbuhan ini tidak akan tercapai. Bank Dunia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada sekitar 5,2% di 2015. International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan PDB 2015 sebesar 5,3% . Target pertumbuhan PDB yang lebih realistis akan membuat keadaan-keadaan menjadi lebih kredibel untuk investor-investor asing.
Karena perlambatan pertumbuhan ekonomi, permintaan untuk produk-produk Indonesia telah menurun. Harga-harga komoditi telah menurun tajam di tahun-tahun terakhir dan Indonesia - pengekspor komoditi yang besar - telah merasakan dampak-dampak yang negatif. Melambatnya perluasan ekonomi di Republik Rakyat Tionghoa (RRT), negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, terutama berdampak pada performa ekspor Indonesia karena ekspor untuk RRT berkontribusi untuk hampir sepersepuluh dari total ekspor Indonesia.
Ketergantungan yang berlebihan pada ekspor komoditi bahan mentah (mengimplikasikan bahwa Indonesia sangat dipengaruhi oleh volatilitas harga-harga komoditi) adalah salah satu alasan mengapa pemerintah Indonesia memperkenalkan aturan-aturan yang lebih ketat di sektor sumberdaya alam (contohnya dengan melarang ekspor bahan mineral mentah melalui Undang-Undang Pertambangan 2009 dan sebaliknya memaksa para penambang melakukan penyulingan - menambah nilai - komoditi-komoditi ini di dalam negeri sebelum ekspor diizinkan). Kendati begitu, Indonesia saat ini tidak memiliki kapasitas smelting domestik yang cukup, aturan-aturan yang lebih ketat ini malah menempatkan lebih banyak tekanan pada performa ekspor Indonesia.
Oleh karena itu, kebanyakan analis juga memperkirakan bahwa perlambatan ekonomi Indonesia saat ini telah mencapai level terendah dan akan mengalami akselerasi dari sini ke masa mendatang. Kendati begitu, akselerasi jenis ini tidak akan terjadi dengan cepat namun lebih mungkin untuk mendekati batasan 5% (y/y) di beberapa kuartal selanjutnya.

v  Tingkat Suku Bunga Indonesia yang Relatif Tinggi

Selain dari ekspor yang lemah akibat perlambatan ekonomi global, 'halangan' lain untuk pertumbuhan ekonomi adalah sikap bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) yang tetap memegang tingkat suku bunga relatif tinggi dengan tingkat acuan pada 7,50% dan karenanya membatasi daya beli masyarakat. Karena inflasi yang tinggi (6,79% y/y di April 2015), defisit transaksi berjalan yang besar, dan ancaman capital outflow menjelang kenaikan suku bunga AS, Bank Indonesia tidak bisa memotong suku bunganya secara drastis untuk mendukung percepatan ekonomi domestik.
Akibat dari data pertumbuhan PDB yang lemah, rupiah Indonesian jatuh di titik terendah dalam waktu lima minggu pada (05/05). Berdasarkan Bloomberg Dollar Index, mata uang Indonesia telah menurun 0,38% menjadi Rp 13.036 per dollar AS pada pukul 15:15 Waktu Indonesia Barat (WIB). Rupiah adalah mata uang Asia dengan performa terburuk sejauh ini pada tahun 2015 dan melemah sekitar 5% terhadap dollar AS. Oleh karena itu, nilai tukar rupiah yang menjadi acuan Bank Indonesia (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate disingkat JISDOR), yang diumumkan sebelum penerbitan data PDB pada kuartal 1 tahun 2015, menguat 0,22% menjadi Rp 12.993 per dollar AS.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 secara kuartal memang cenderung meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada kuartal IV-2015 pertumbuhan ekonomi berada di atas 5 persen, melonjak dari kuartal III-2015 yang berada di level 4,73 persen. Namun, jika ditarik secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru terus melambat. Dari data yang sama, sejak 2010 hingga 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus merosot. Pada 2010, pertumbuhan ekonomi berada di level 6,81 persen, kemudian di 2011 menjadi 6,44 persen. Tahun 2012, pertumbuhan ekonomi menurun kembali menjadi 6,19 persen. Pertumbuhan ekonomi terus merosot hingga di bawah 6 persen pada 2013 dengan berada di leve 5,56 persen, berturut-turut di tahun 2014 menjadi 5,02 persen. Dan terendah, hingga menyentuh level di bawah 5 persen, yakni ada di tahun 2015 dengan 4,79 persen.






Data Pertumbuhan Ekonomi dari tahun 2010 ke 2015
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, penyebab utama perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun 2015 disebabkan anjloknya konsumsi rumah tangga karena mahalnya harga pangan yang membuat masyarakat mengerem belanjanya.. Meski, seharusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di atas potensinya, yakni di kisaran 5 persen, karena konsumsi rumah tangga anjlok maka hanya mampu tumbuh 4,96 persen. Minggu (7/2/2015).
Menurut pengamat ekonomi Universitas Indonesia, Destry Damayanti mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru harus dilihat secara keseluruhannya. Sebenarnya kalau kita lihat, kredit itu mulai tumbuh. Kemudian di kuartal pertama (2016), proyek-proyek pemerintah mulai berjalan. Jadi uang yang beredar sudah mulai bertambah. Pertumbuhan ekonomi 2016 akan tergerak dengan syarat pemerintah harus mau bekerja keras meningkatkan industri padat karya agar dapat menyerap pengangguran yang diakibatkan oleh pemutusan hubungan kerja (PHK). Destry optimistis, pertumbuhan kuartal I-2016 akan meningkat ke level 4,8 persen sampai 4,9 persen.







BAB III
 PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Setelah kami membuat makalah ini, kami telah menemukan data statistic pertumbuhan perekonomian di Indonesi dengan data lima tahun sebelumnya. Kita temukan dua data yang pertama data pertriwulan yang kedua yaitu data pertahun. Dari data tersebut kita dapat menganalisis bahwa pertumbuhan perokonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

3.2              Saran
Dengan makalah ini kami harap para pembaca dan teman-teman semua mengetahui bagaimana keadaan pertumbuhan perekonomian di Indonesia tidak sesuai target yang diharapkan dan setiap tahunnya mengalami penurunan. Oleh sebab itu mari kita semua bersama-sama mencapai target yang telah di tetapkan agar prestasi Negara dapat tercapai dan kesejahteraan masyarakat terpenuhi.          





























DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar